Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu padamu dan mengalir
فُؤَادِى مَايَهْوٰى الْهَوَى وَيَشَاؤُهُ
Pada sanubariku apa-apa yang dirindukan sanubari ini dan yang ia (diriku) dambakan
بَنَى الْحُبُّ فِى وَسْطِ الْفُؤَادِ مَنَازِلاً
Cinta membangun istana agung di dalam hati yg terdalam
فَلِلّٰهِ بَانٍ فَاقَ صُنْعًا بِنَاؤُهُ
Demi Allah, sungguh tempat itu paling tinggi dan indah di antara bangunan (tempat) yang lain
بِحُكْمِ الْوَلاَ جَرَدْتُ قَصْدِي وَحَبَّذَا
Dengan keputusan pasrah kubiarkan yg lainnya berlalu dari semua keinginanku, dan alangkah indahnya sang baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya
مُوَالٍ أَرَاحَ الْقَلْبَ مِنْهُ وَلاَؤُهُ
Sang Baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya
مَرِضْتُ فَكَانَ الذِّكْرُ بُرْءًا لِعَلِّتِي
Jika aku sakit, maka menceritakan tentangnya (Nabi Saw) adalah obat bagi penyakitku
فَيَا حَبَّذَا ذِكْرًا لِقَلْبِي شِفَاؤُهُ
Sungguh indah, menyebutnya adalah obat bagi hatiku
إِذَا عَلِمَ الْعُشَّاقُ دَائِي فَقُلْ لَهُمْ
Jika para perindu mengetahui penyakitku, maka katakan kepada mereka
فَإِنَّ لِقَا أَحْبَابِ قَلْبِي دَوَاؤُهُ
Sesungguhnya perjumpaan dengan kekasih hati itulah obatnya
أَيَا رَاحِلاً بَلِّغْ حَبِيْبِي رِسَالَةً
Wahai orang yang berjalan (ke Madinah) sampaikan lembaran cinta kepada kekasihku (Nabi Saw)
Maka sulitlah bagi yg memusuhi cinta ini sampai kebatas yg tak mungin, mencapai jalan kebenaran dengan memujinya (Nabi Saw) dan mengucapkan padanya (Nabi Saw)
سَبِيْلاً سَوَاءٌ مَدْحُهُ وَهِجَاؤُهُ
Mencapai jalan kebenaran dengan memujinya (Nabi Saw) dan mengucapkan padanya (Nabi Saw)
فُؤَادِي بِخَيْرِ الْمُرْسَلِيْنَ مُوَلَّعٌ
Jiwaku terbakar (karena cinta) dengan sebaik-baik utusan
وَأَشْرَفُ مَا يَحْلُو لِسَمْعِي ثَنَاؤُهُ
Dan yang terindah di pendengaranku adalah mendengar pujiannya
أَيَا سَيِّدِي قَلْبِي بِحُبِّكَ بَائِحٌ
Wahai tuanku, hatiku lebur dengan kecintaan kepadamu
وَطَرْفِيَ بَعْدَ الدَّمْعِ تَجْرِي دِمَاؤُهُ
Mata ini niscaya menangis darah setelah air mata mengering dan tak mengalir
Para saksi dari para Ahli Ma`rifah yang dalam kebenaran. Menyaksikan dari Beliau kasih sayang dan kelembutan-kelembutan, dikhabarkan sungguh apa yang terjadi adalah dengan keinginan-Mu.
Padaku penglihatan apa-apa yang kusaksikan sangatlah berpijar luhur. Menundukkan para pemilik kemuliaan yang masih tertutup penglihatannya dari pandangan keluhuran ini.
Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu padamu dan mengalir. Pada sanubariku apa-apa yang dirindukan sanubari ini dan yang ia (diriku) dambakan.
Dengan keputusan pasrah kubiarkan yg lainnya berlalu dari semua keinginanku, dan alangkah indahnya sang baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya. Sang Baginda menenangkan hati ini dari wewenang lembutnya.
Maka sulitlah bagi yg memusuhi cinta ini sampai kebatas yg tak mungin, mencapai jalan kebenaran dengan memujinya (Nabi Saw) dan mengucapkan padanya (Nabi Saw). Mencapai jalan kebenaran dengan memujinya (Nabi Saw) dan mengucapkan padanya (Nabi Saw).
Dan sampaikanlah pada diriku (al-Habib Ali al-Habsyi) pada puncak harapan untuk berjumpa. Dengan semulia-mulia hamba, dan perjumpaan dengannya adalah segala tujuanku.
Atasnya curahan shalawat selama angin berhembus. Sebanyak asyik merdunya qasidah pujian yg memadukan cinta padamu Nabi, maka semakin indahlah pujian yg menyatukan hati dalam cinta pada Nabi.