translate
screen_rotation
bookmark_border
refresh
﴾ النجم (٨١-١) ﴿
﷽
وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ ١ Demi bintang ketika terbenam,
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ ٢ kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى ٣ dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya.
اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤ Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ ٥ yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ ٦ yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa)
وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ ٧ Sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ ٨ Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat,
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ ٩ sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi).
فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ ٠١ Lalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah.
مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى ١١ Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya.
اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى ٢١ Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ ٣١ Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى ٤١ (yaitu) di Sidratul Muntaha,
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ ٥١ di dekatnya ada surga tempat tinggal
اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ ٦١ (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى ٧١ penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
لَقَدْ رَاٰى مِنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ الْكُبْرٰى ٨١ Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.
﷽ ۞ وَالنَّجْمِ اِذَا هَوٰىۙ ١ . Demi bintang ketika terbenam,.
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوٰىۚ ٢ ۞ وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى ٣ kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru,. dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya..
اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤ ۞ عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ ٥ Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,.
ذُوْ مِرَّةٍۗ فَاسْتَوٰىۙ ٦ ۞ وَهُوَ بِالْاُفُقِ الْاَعْلٰىۗ ٧ yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa). Sedang dia berada di ufuk yang tinggi..
ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙ ٨ ۞ فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ ٩ Kemudian dia mendekat (pada Muhammad), lalu bertambah dekat,. sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi)..
فَاَوْحٰىٓ اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰىۗ ٠١ ۞ مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَاٰى ١١ Lalu disampaikannya wahyu kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah diwahyukan Allah.. Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya..
اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى ٢١ ۞ وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰىۙ ٣١ Maka apakah kamu (musyrikin Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang dilihatnya itu?. Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,.
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى ٤١ ۞ عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوٰىۗ ٥١ (yaitu) di Sidratul Muntaha,. di dekatnya ada surga tempat tinggal.
اِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشٰىۙ ٦١ ۞ مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغٰى ٧١ (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya,. penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya..