﴾  ﴿

Dengan Namanya Yang maha esa
Dengan Sifatnya Yang maha Kuasa
Kami ucapkan syukur tak terkira
kepada Allah Tuhan Semesta
Kemudian kami wajib haturkan
kepadanya sholawat salam selamanya
Kasih sayangnya wujud Rahmatnya
Dialah Nabi Muhammad Namanya
Demikian juga keluarga sucinya
sahabat setia yang mengikutinya
Para ulama pewaris anbiya
Guru kami juga salah satunya
Muhammad Nama Ayah Tercinta
Sahabat dekat dari Gurunya
Zahidah ibunya Berhati mulia
Melahirkan juga anak yang Mulia
Bersifat zuhud Nama Bercahaya
seorang pembimbing yang bersahaja
Menuntut ilmu tak kenal jera
jadikan ilmu seperti jiwa
Dihari kamis Hari Lahirnya
Tanggal 5 Bulan Rajabnya
Seorang anak yang kelak gantikan gurunya
Ahmad Zuhdianoor mulia namanya
Sejak kecil diajar ayahnya
tentang berbagai macam ilmunya
Tak guna ilmu tanpa amalnya
semua diserapnya tanpa kurangnya
Bakti nya kepada ayah dan ibu
sebab mudahnya masuknya ilmu
Surga menawarkan masuk kesaku
sebabnya surga di kaki ibu
Pernah belajar di pondok ayahnya
tapi tak lama beliau disana
Banyak mengira beliau sakit semacamnya
padahal beliau sudah dulu khatam kitabnya
Ayahnya membawa kepada guru asli
tak asing baginya kakek sendiri
Seorang ulama kaya budi pekerti
ajarkan cucu tentang akhlak nabi
Tak lama disana dia meminta
kepada ayahnya yang cinta padanya
Ingin menuntut ilmu salah satu ulama
Mu’allim Abdussyukur yang di pilihnya
Sesampai ayah dan beliau disana
Guru Mu’allim syukur coba menolaknya
Karena ayahnya juga dalam ilmunya
tapi berubah karena beliau yang minta
Sebahagian nasihat dari sang guru
memanglah lelah menuntut ilmu
Namun lebih lelah tidak berilmu
berkah tak dapat dan juga malu
Sepeninggal guru Mu’allim syukur
sedihnya beliau hingga tersungkur
Namun beliau mencoba bersyukur
karena sang guru bahagia dalam kubur
Sesampainya beliau di pemakaman
banyaklah orang yang diperlihatkan
Sosok Ulama Yang Parasnya tampan
membuat beliau kagum kebingungan
Beliau bertanya pada ayahnya
siapakah orang yang dilihatnya
Ayahnya menjawab guru Zaini namanya
seorang wali Al Banjari keturunannya
Maka mintalah pada ayahnya
untuk menuntut ilmu padanya
Ayahnya pun senang mendengarnya
ngantarkan anak Pada sahabatnya
Sebelum itu beliau khobarkan
Guru Semman Mulia yang ingin diminta
Namun Allah sangat Mencintainya
Sehingga Allah Memanggil dulunya
Sesampai Sekumpul Ayah berkata
anak ku tolong bimbing dan jaga
Pukul diapa terserah saja
sekarang engkau seperti ayahnya
Ketika diterima Guru Zaini Ghani
ajarkan khidmat didalam diri
Disamping mengaji bikinkan kopi
seketika ilmu faham sendiri
Disana berbagai kitab di khotam
tak membuatnya merasa faham
Itulah tanda ilmunya manfaat
pada diri dan juga ummat
Sepeninggalan Abah Guru Sekumpul
seperti saat Guru Mu’allim syukur
Beliau berduka hingga tersungkur
bahagia melihat guru bersama Rasul
Membuka majelis perintah gurunya
banyak fitnahan dihadapinya
Cacian makian sering datang padanya
semakin banyak pula yang mengikutinya
Hingga pada kharismatiknya
Masjid sabilal penuh sesaknya
Seorang guru pimpin majelisnya
guru yang zuhud Juga wara’ nya
Muridnya banyak lihat karomahnya
Sungguhlah wali Akan Gurunya
Namun karomah bukanlah Tanda
Melainkan istiqomah yang beliau kerjakan
Hingga sampai pada waktunya
waktu beliau diwafatkannya
Tanggal 9 sabtu ramadhan nya
husnul khotimah senyum tandanya
Dihari mana beliau di kuburkan
lebih sepuluh ribu murid melayatkan
Terlihat manusia seperti lautan
disetiap jalan melambaikan tangan
Sebelum beliau di wafatkannya
sering di saksikan oleh khodamnya
Beliau sakit tetap mengajarnya
tutupi sakit dengan senyumnya
Pernah pada suatu ketika
beliau pucat menuju majelisnya
Namun saat beliau hadir disana
pucatnya hilang gembira wajahnya
Sungguh azhim guru tercinta
Penyakit ditahan untuk muridnya
Padahal sakitnya luar biasa
beharap kita gantikan sakitnya
Seorang guru sangat penyayang
wajarlah beliau selalu disayang
Oleh Tuhannya Dan Juga Nabinya
terkhusus kita para muridnya
Pandanglah dunia hanya sesaat
jangan sampai engkau tersesat
Sungguh akhirat tak dapat dicatat
demikian sebahagian dari nasihat
Kini engkau telah tiada
pandanglah kami senantiasa
Dulu engkau juga pernah berkata
pandangan guru yang wafat lebih tajamnya
Duhai guru Do’akan kami
Do’akan kami Min Ahlul ‘Ilmi
Dalam bimbinganmu yang menyertai
selalu ikhlas membimbing kami
Semoga engkau mendapat rahmat
dari Allah pemberi Rahmat
Satu Rahmat sudah cukup Amat
Kepada engkau berjuta Rahmat
Berkat ayahmu dan juga ibumu
dan juga berkat dari gurumu
Sudahkan kami keadaan mampu
mengucap sahadat yang dituju
Demikian sepenggal manaqib di buat
untuk di taat tak hanya dilihat
Semoga dapat menjadi manfaat
Alhamdulillah Segala Ni’mat
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Kau sang guru pilihan kau figur nabi gambarkan
Kau periang dan penyayang kaulah kekasih tuhan
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Berikanlah berkahmu berkah muhammad ayahmu
Berkah zahidah ibumu juga berkah gurumu
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Kami kenang nasehatmu di setiap majelis ilmu
Hadirmu menambah rindu kami ingin bertemu
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Tenang mendengar namamu abah haji panggilanmu
Pandanglah kami selalu kami merindukanmu
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Sungai jingah dan sabilal harun aliyah darul iman
Sungai andai ar raudhah tempat majelis guru tercinta
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Engkau telah bimbing kami sabar dan sepenuh hati
Kau ajarkan hidup ini kau teladan bagi kami
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي
Ya Allah ya tuhan kami sayangilah guru kami
Kumpulkan bersama nabi dan juga bersama kami
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ مُرَبِّى رُوْحِى
يَا شَيْخَنَا يَا زُهْدِى أَنْتَ حَبِيْبُ النَّبِي