translate
screen_rotation
bookmark_border format_list_numbered
refresh
﴾ بردة ﴿ الفصل الثالث : فِيْ مَدْحِ النَّبِيِّ صَلّٰى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم Bagian ketiga: tentang pujian kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِماً أَبَـدًا Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dzim
عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ Dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
يَا رَبِّ بالْمُصْطَفٰى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا Wahai Tuhanku, dengan berkat Mushtafa (Nabi Muhammad SAW), sampaikanlah maksud-maksud kami.
وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ Berikan ampunan bagi kami atas dosa yang telah silam, wahai Zat yang luas kemurahan-Nya
ظَلَمْتُ سُنَّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلَامَ إِلىٰ Kutinggalkan sunnah nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gelap gulitanya malam hari
أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضُّرَّ مِنْ وَّرَمِ Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah di malam hari tersebut.
وَشَدَّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَآءَهٗ وَطَوٰى Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar
تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُّتْرَفَ الْأَدَمِ Mengikatkan batu kecil pada perut, karena begitu zuhud keduniaannya
وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمُّ مِنْ ذَهَبٍ Nabi yang ditawarkan gunung emas menjulang tinggi
عَنْ نَّفْسِهٖ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ Namun beliau tolak, dengan penuh perasaan bangga
وَأَكَّدَتْ زُهْدَهٗ فِيْهَا ضَرُورَتُهٗ Sungguh menambah kezuhudan nabi, butuh harta namun tidak menerimanya
إِنَّ الضَّرُوْرَةَ لَا تَعْدُوْ عَلَى الْعِصَمِ Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya
وَكَيْفَ تَدْعُوْا إِلَى الدُّنْيَا ضَرُوْرَةُ مَنْ Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia
لَوْلَاهُ لَمْ تُخْرَجِ الدُّنْيَا مِنَ العَدَمِ Andai saja tanpa nabi Muhammad saw, dunia takkan pernah ada
مُحَمَّدٌ سَيّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْ Dialah Nabi Muhammad Saw, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat
نِ وَالْفَرِيْقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَّمِنْ عَجَمِ .Juga pemimpin jin dan manusia, baik bangsa arab ataupun ajam
نَبِيُّنَا اْلاٰمِرُ النَّاهِيْ فَلَآ أَحَدٌ Yaitu Nabi kita Rasulullah saw, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemunkaran
أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ لاَ مِنْهُ وَلاَ نَعَمِ Tak seorangpun lebih baik perkataanya daripada Rasulullah saw saat menolak seseorang dengan berkata ‘jangan’ atau saat ditanya dengan berkata ‘ia’
هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجٰى شَفَاعَتُهٗ Beliau kekasih Allah SWT yang diharapkan syafa’atnya
لِكُلِّ هَوْلٍ مِّنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحَمِ Dari tiap-tiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam
دَعَا إِلَى اللّٰهِ فَالْمُسْتَمْسِكُونَ بِهٖ Beliau mengajak menuju keridhaan Allah SWT Maka siapapun yang berpegang teguh padanya
مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرَ مُنْفَصِمِ Berarti ia berpegang pada tali yang takkan pernah putus
فَاقَ النَّبِيِّيْنَ فِيْ خَلْقٍ وَّفٖى خُلُقٍ Beliau melampaui para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan maupun budi pekertinya
وَلَمْ يُدَانُوْهُ فٖى عِلْمٍ وَّلاَ كَرَمِ Dan para nabi-nabi terdahulu takkan menyamai Rasulullah saw, baik dalam ilmu maupun kemuliannya
وَكُلُّهُمْ مِّنْ رَّسُولِ اللّٰهِ مُلْتَمِسٌ Semua para nabi-nabi terdahulu memohon dari diri Rasulullah saw
غَرْفًا مِّنَ الْبَحْرِ أَوْ رَشْفًا مِنَ الدِّيَمِ Seciduk lautan ilmunya dan setetes hujan kesantunannya
وَوَاقِفُوْنَ لَدَيْهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ Berdirilah mereka para nabi di sisi Rasululllah saw pada puncak mereka
مِنْ نُّقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الْحِكَمِ Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah
فَهْوَ الَّذِيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُوْرَتُهٗ Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya
ثُمَّ اصْطَفَاهُ حَبِيـْبًا بَارِئُ النَّسَمِ Kemudian Rasulullah Saw terpilih sebagai kekasih Allah SWT, pencipta manusia
مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فٖى مَحَاسِنِهٖ Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan
فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيْهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi
دَعْ مَاادَّعَتْهُ النَّصَارٰى فِيْ نَبِيِّهِمِ Tinggalkanlah tuduhan kaum nasrani tentang nabi-nabi mereka
وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ Tetapkanlah untaian pujian kepada para nabi mereka, pujian apapun yang engkau suka tanpa berlebihan dan belalah mereka dengan gigih
فَانْسُبْ إِلٰى ذَاتِهٖ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ Nisbahkan semua bentuk kemuliaan pada dzat nabi Muhammmad saw sekehendakmu
وَانْسُبْ إِلىٰ قَدْرِهٖ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ Dan nisbahkan pula semua penghormatan dan ketinggian sebuah derajat pada derajat nabi Muhammmad saw sekehendakmu
فَإِنَّ فَضْلَ رَسُولِ اللّٰهِ لَيْسَ لَهٗ Karena keutamaan Rasulullah saw tiada batasnya
حَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَاطِقٌ بِفَمِ Hingga tak ada satu pun pembicara yang dapat melukiskan puncak keutamaan Rasulullah saw yang tiada batasnya.
لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهٗ أٰيَاتُهٗ عِظَمًا Andai saja keagungan mukjizat Rasulullah saw sama dengan ketinggian derajatnya
أَحْيَا اسْمُهٗ حِيْنَ يُدْعٰى دَارِسَ الرِّمَمِ Maka dengan sebutan namanya dapat menghidupkan orang yang telah hancur tulangnya
لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُـــوْلُ بِهٖ Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tidak terjangkau oleh akal manusia
حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَـبْ وَلَمْ نَهِمِ Karena beliau sangat mencinta kita agar mendapat hidayah hingga tidak ada keraguan serta kebimbangan pada apa yang beliau bawa
أَعْيَا الْوَرٰى فَهْمُ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرٰى Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian Nabi Muhammad saw
لِلْقُرْبِ وَالْبُعْدِ مِنْهُ غَيْرُ مُنْفَحِمِ Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri
كَالشَّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدٍ Nabi Muhammad saw bagaikan matahari, tampak kecil bagi kedua mata yang melihat dari jarak jauh
صَغِيْرَةً وَّتُكِلُّ الطَّرْفَ مِنْ أَمَمِ Padahal mata tiada akan mampu melihat apabila berdekatan dengannya
وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِى الدُّنْيَا حَقِيْقَتَهٗ Bagaimana hakikat nabi dapat diketahui di dunia
قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلَّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ Sedangkan mereka rela berjumpa nabi hanya dalam sekilas mimpi
فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْهِ أَنّهٗ بَشَرٌ Puncak pengetahuan tentang Rasulullah saw, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia
وَأَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللّٰهِ كُلِّهِمِ Dan sesungguhnya beliau sebaik-baik semua makhluk Allah SWT
وَكُلُّ أٰيٍ أَتَى الرُّسْلُ الْكِرَامُ بِهَا Sesungguhnya semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia
فَإِنّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُوِرِهٖ بِهِمِ Tidak lain semua itu terhubung dengan nurnya Rasulullah saw
فَإِنّهٗ شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُهَا Maka sesungguhnya Rasulullah saw bagaikan mentari dalam keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintangnya
يُظْهِرْنَ أَنْوَارَهاَ لِلنَّـاسِ فِيْ الظُّلَمِ Bintang-bintang itu menampakkan cahaya sang surya kepada manusia di dalam suasana malam yang gelap gulita
أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍّ زَانَهٗ خُلـُقٌ Alangkah mulia budipekerti Rasulullah saw, yang menghiasi kesempurnaan keanggunan-nya
بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ Keindahan yang dimiliki paras wajahnya tampak berseri
كَالزَّهْرِ فِيْ تَرَفٍ وَّالْبَدْرِ فٖى شَرَفٍ Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama
وَالْبَحْرِ فِيْ كَرَمٍ وَّالدَّهْرِ فِيْ هِمَمِ Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa
كَأَنَّهٗ وَهْوَ فَرْدٌ فٖى جَلَالَتِهِ Seakan-akan Rasulullah saw nabi yang berbeda dari nabi-nabi lainnya dari keagungannya
فِيْ عَسْكَرٍ حِيْنَ تَلْقَاهُ وَفِى حَشَمِ Di antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya
كَأَنّمَا اللُّؤْلُؤُ الْمَكْنُوْنُ فِيْ صَدَفٍ Rasulullah saw bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya
مِنْ مَّعْدِنَيْ مَنْطِقٍ مِّنْهُ وَمُبْتَسَمِ Dikeluarkan dari dua pemikat yaitu ucapan dan senyumnya
لَا طِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضَمَّ أَعْظُمَهٗ Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya
طُوبٰى لِمُنْتَشِقٍ مِّنْهُ وَمُلْتَثِمِ Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya
الفصل الثالث : فِيْ مَدْحِ النَّبِيِّ صَلّٰى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم Bagian ketiga: tentang pujian kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّـمْ دَآئِماً أَبَـدًا ۞ عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dzim. Dan keselamatan atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.
يَا رَبِّ بالْمُصْطَفٰى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا ۞ وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ Wahai Tuhanku, dengan berkat Mushtafa (Nabi Muhammad SAW), sampaikanlah maksud-maksud kami. . Berikan ampunan bagi kami atas dosa yang telah silam, wahai Zat yang luas kemurahan-Nya.
ظَلَمْتُ سُنَّةَ مَنْ أَحْيَا الظَّلَامَ إِلىٰ ۞ أَنِ اشْتَكَتْ قَدَمَاهُ الضُّرَّ مِنْ وَّرَمِ Kutinggalkan sunnah nabi, yang selalu beribadah menghidupkan gelap gulitanya malam hari. Hingga telapak kaki sakit, membengkak karena ibadah di malam hari tersebut..
وَشَدَّ مِنْ سَغَبٍ أَحْشَآءَهٗ وَطَوٰى ۞ تَحْتَ الْحِجَارَةِ كَشْحًا مُّتْرَفَ الْأَدَمِ Nabi yang begitu hebat, menahan nafsu dan lapar. Mengikatkan batu kecil pada perut, karena begitu zuhud keduniaannya.
وَرَاوَدَتْهُ الْجِبَالُ الشُّمُّ مِنْ ذَهَبٍ ۞ عَنْ نَّفْسِهٖ فَأَرَاهَا أَيَّمَا شَمَمِ Nabi yang ditawarkan gunung emas menjulang tinggi. Namun beliau tolak, dengan penuh perasaan bangga.
وَأَكَّدَتْ زُهْدَهٗ فِيْهَا ضَرُورَتُهٗ ۞ إِنَّ الضَّرُوْرَةَ لَا تَعْدُوْ عَلَى الْعِصَمِ Sungguh menambah kezuhudan nabi, butuh harta namun tidak menerimanya. Meskipun ketika butuh harta, tidaklah merusak nilai kesuciannya.
وَكَيْفَ تَدْعُوْا إِلَى الدُّنْيَا ضَرُوْرَةُ مَنْ ۞ لَوْلَاهُ لَمْ تُخْرَجِ الدُّنْيَا مِنَ العَدَمِ Bagaimana mungkin nabi nan mulia tertarik kepada kemilau harta dunia. Andai saja tanpa nabi Muhammad saw, dunia takkan pernah ada.
مُحَمَّدٌ سَيّدُ الْكَوْنَيْنِ وَالثَّقَلَيْ ۞ نِ وَالْفَرِيْقَيْنِ مِنْ عُرْبٍ وَّمِنْ عَجَمِ Dialah Nabi Muhammad Saw, sang penghulu seorang pemimpin baik di dunia dan akhirat. .Juga pemimpin jin dan manusia, baik bangsa arab ataupun ajam.
نَبِيُّنَا اْلاٰمِرُ النَّاهِيْ فَلَآ أَحَدٌ ۞ أَبَرَّ فِيْ قَوْلِ لاَ مِنْهُ وَلاَ نَعَمِ Yaitu Nabi kita Rasulullah saw, sang penganjur kebaikan dan pencegah kemunkaran. Tak seorangpun lebih baik perkataanya daripada Rasulullah saw saat menolak seseorang dengan berkata ‘jangan’ atau saat ditanya dengan berkata ‘ia’.
هُوَ الْحَبِيْبُ الَّذِيْ تُرْجٰى شَفَاعَتُهٗ ۞ لِكُلِّ هَوْلٍ مِّنَ الْأَهْوَالِ مُقْتَحَمِ Beliau kekasih Allah SWT yang diharapkan syafa’atnya . Dari tiap-tiap perkara yang menakutkan yang datang mencekam.
دَعَا إِلَى اللّٰهِ فَالْمُسْتَمْسِكُونَ بِهٖ ۞ مُسْتَمْسِكُونَ بِحَبْلٍ غَيْرَ مُنْفَصِمِ Beliau mengajak menuju keridhaan Allah SWT Maka siapapun yang berpegang teguh padanya. Berarti ia berpegang pada tali yang takkan pernah putus.
فَاقَ النَّبِيِّيْنَ فِيْ خَلْقٍ وَّفٖى خُلُقٍ ۞ وَلَمْ يُدَانُوْهُ فٖى عِلْمٍ وَّلاَ كَرَمِ Beliau melampaui para nabi-nabi terdahulu baik ketampanan maupun budi pekertinya. Dan para nabi-nabi terdahulu takkan menyamai Rasulullah saw, baik dalam ilmu maupun kemuliannya.
وَكُلُّهُمْ مِّنْ رَّسُولِ اللّٰهِ مُلْتَمِسٌ ۞ غَرْفًا مِّنَ الْبَحْرِ أَوْ رَشْفًا مِنَ الدِّيَمِ Semua para nabi-nabi terdahulu memohon dari diri Rasulullah saw. Seciduk lautan ilmunya dan setetes hujan kesantunannya.
وَوَاقِفُوْنَ لَدَيْهِ عِنْدَ حَدِّهِمِ ۞ مِنْ نُّقْطَةِ الْعِلْمِ أَوْ مِنْ شَكْلَةِ الْحِكَمِ Berdirilah mereka para nabi di sisi Rasululllah saw pada puncak mereka. Mengharap setitik ilmu dan sebaris tanda bunyi huruf dalam hikmah.
فَهْوَ الَّذِيْ تَمَّ مَعْنَاهُ وَصُوْرَتُهٗ ۞ ثُمَّ اصْطَفَاهُ حَبِيـْبًا بَارِئُ النَّسَمِ Dialah nabi yang sempurna baik batin atau lahirnya. Kemudian Rasulullah Saw terpilih sebagai kekasih Allah SWT, pencipta manusia.
مُنَزَّهٌ عَنْ شَرِيكٍ فٖى مَحَاسِنِهٖ ۞ فَجَوْهَرُ الْحُسْنِ فِيْهِ غَيْرُ مُنْقَسِمِ Dia sang nabi yang suci dari persamaan dalam segala kebaikan. Inti kebaikan pada diri nabi tak mungkin terbagi.
دَعْ مَاادَّعَتْهُ النَّصَارٰى فِيْ نَبِيِّهِمِ ۞ وَاحْكُمْ بِمَا شِئْتَ مَدْحًا فِيْهِ وَاحْتَكِمِ Tinggalkanlah tuduhan kaum nasrani tentang nabi-nabi mereka. Tetapkanlah untaian pujian kepada para nabi mereka, pujian apapun yang engkau suka tanpa berlebihan dan belalah mereka dengan gigih.
فَانْسُبْ إِلٰى ذَاتِهٖ مَا شِئْتَ مِنْ شَرَفٍ ۞ وَانْسُبْ إِلىٰ قَدْرِهٖ مَا شِئْتَ مِنْ عِظَمِ Nisbahkan semua bentuk kemuliaan pada dzat nabi Muhammmad saw sekehendakmu. Dan nisbahkan pula semua penghormatan dan ketinggian sebuah derajat pada derajat nabi Muhammmad saw sekehendakmu.
فَإِنَّ فَضْلَ رَسُولِ اللّٰهِ لَيْسَ لَهٗ ۞ حَدٌّ فَيُعْرِبَ عَنْهُ نَاطِقٌ بِفَمِ Karena keutamaan Rasulullah saw tiada batasnya. Hingga tak ada satu pun pembicara yang dapat melukiskan puncak keutamaan Rasulullah saw yang tiada batasnya..
لَوْ نَاسَبَتْ قَدْرَهٗ أٰيَاتُهٗ عِظَمًا ۞ أَحْيَا اسْمُهٗ حِيْنَ يُدْعٰى دَارِسَ الرِّمَمِ Andai saja keagungan mukjizat Rasulullah saw sama dengan ketinggian derajatnya. Maka dengan sebutan namanya dapat menghidupkan orang yang telah hancur tulangnya.
لَمْ يَمْتَحِنَّا بِمَا تَعْيَا الْعُقُـــوْلُ بِهٖ ۞ حِرْصًا عَلَيْنَا فَلَمْ نَرْتَـبْ وَلَمْ نَهِمِ Nabi tidaklah menguji kita dengan apa yang tidak terjangkau oleh akal manusia. Karena beliau sangat mencinta kita agar mendapat hidayah hingga tidak ada keraguan serta kebimbangan pada apa yang beliau bawa.
أَعْيَا الْوَرٰى فَهْمُ مَعْنَاهُ فَلَيْسَ يُرٰى ۞ لِلْقُرْبِ وَالْبُعْدِ مِنْهُ غَيْرُ مُنْفَحِمِ Seluruh makhluk rapuh, tiada mampu memahami rahasia hakikat kenabian Nabi Muhammad saw. Takkan melihat dari dekat atau jauh kecuali lemah tak berdaya berdiam diri.
كَالشَّمْسِ تَظْهَرُ لِلْعَيْنَيْنِ مِنْ بُعُدٍ ۞ صَغِيْرَةً وَّتُكِلُّ الطَّرْفَ مِنْ أَمَمِ Nabi Muhammad saw bagaikan matahari, tampak kecil bagi kedua mata yang melihat dari jarak jauh. Padahal mata tiada akan mampu melihat apabila berdekatan dengannya.
وَكَيْفَ يُدْرِكُ فِى الدُّنْيَا حَقِيْقَتَهٗ ۞ قَوْمٌ نِيَامٌ تَسَلَّوْا عَنْهُ بِالْحُلُمِ Bagaimana hakikat nabi dapat diketahui di dunia. Sedangkan mereka rela berjumpa nabi hanya dalam sekilas mimpi.
فَمَبْلَغُ الْعِلْمِ فِيْهِ أَنّهٗ بَشَرٌ ۞ وَأَنَّهُ خَيْرُ خَلْقِ اللّٰهِ كُلِّهِمِ Puncak pengetahuan tentang Rasulullah saw, bahwa sesungguhanya beliau adalah manusia. Dan sesungguhnya beliau sebaik-baik semua makhluk Allah SWT.
وَكُلُّ أٰيٍ أَتَى الرُّسْلُ الْكِرَامُ بِهَا ۞ فَإِنّمَا اتَّصَلَتْ مِنْ نُوِرِهٖ بِهِمِ Sesungguhnya semua mukjizat yang dibawa para rasul yang mulia. Tidak lain semua itu terhubung dengan nurnya Rasulullah saw.
فَإِنّهٗ شَمْسُ فَضْلٍ هُمْ كَوَاكِبُهَا ۞ يُظْهِرْنَ أَنْوَارَهاَ لِلنَّـاسِ فِيْ الظُّلَمِ Maka sesungguhnya Rasulullah saw bagaikan mentari dalam keutamaan, sedangkan para nabi bagaikan bintang-bintangnya. Bintang-bintang itu menampakkan cahaya sang surya kepada manusia di dalam suasana malam yang gelap gulita.
أَكْرِمْ بِخَلْقِ نَبِيٍّ زَانَهٗ خُلـُقٌ ۞ بِالْحُسْنِ مُشْتَمِلٍ بِالْبِشْرِ مُتَّسِمِ Alangkah mulia budipekerti Rasulullah saw, yang menghiasi kesempurnaan keanggunan-nya. Keindahan yang dimiliki paras wajahnya tampak berseri.
كَالزَّهْرِ فِيْ تَرَفٍ وَّالْبَدْرِ فٖى شَرَفٍ ۞ وَالْبَحْرِ فِيْ كَرَمٍ وَّالدَّهْرِ فِيْ هِمَمِ Keanggunannya laksana bunga, dan kemuliaannya bagaikan purnama. Kedermawanannya laksana samudera, cita-citanya bagai perjalanan masa.
كَأَنَّهٗ وَهْوَ فَرْدٌ فٖى جَلَالَتِهِ ۞ فِيْ عَسْكَرٍ حِيْنَ تَلْقَاهُ وَفِى حَشَمِ Seakan-akan Rasulullah saw nabi yang berbeda dari nabi-nabi lainnya dari keagungannya. Di antara para pasukan dan pelayan kala kau jumpa karena dampak keagungannya.
كَأَنّمَا اللُّؤْلُؤُ الْمَكْنُوْنُ فِيْ صَدَفٍ ۞ مِنْ مَّعْدِنَيْ مَنْطِقٍ مِّنْهُ وَمُبْتَسَمِ Rasulullah saw bagaikan mutiara yang tersimpan dalam kerangnya. Dikeluarkan dari dua pemikat yaitu ucapan dan senyumnya.
لَا طِيْبَ يَعْدِلُ تُرْبًا ضَمَّ أَعْظُمَهٗ ۞ طُوبٰى لِمُنْتَشِقٍ مِّنْهُ وَمُلْتَثِمِ Tiada keharuman melebihi tanah buana, tanah yang mengubur jasadnya. Betapa bahagia orang yang mencium dan mengecupnya.