translate
screen_rotation
bookmark_border format_list_numbered
refresh
﴾ بردة ﴿ الفصل الرابع : فِيْ مَوْلِدِالنَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَام Bagian keempaat: Tentang kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّمْ دَآئِماً أَبَـدًا Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dzim dan keselamatan
عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ Atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk
يَا رَبِّ بالْمُصْطَفٰى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا Wahai Tuhanku, dengan beekat Mushtafa (Nabi Muhammad SAW), sampaikanlah maksud-maksud kami
وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ Berikan ampunan bagi kami atas dosa yang telah silam, wahai Zat yang luas kemurahan-Nya
أَبَانَ مَوْلِدُهٗ عَنْ طِيْبِ عُنْصُرِهٖ Kelahiran sang nabi menampakkan kesucian unsurnya
يَا طِيْبَ مُبْتَدَإٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ Alangkah indah permulaan maupun penghabisannya
يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيْهِ الْفُرْسُ أَنّهُمُ Hari kelahiran Rasulullah saw adalah hari dimana para ahli nujum telah meramal
قَدْ أُنْذِرُوْا بِحُلُوْلِ الْبُؤْسِ وَالنِّقَمِ Bahwa mereka akan mendapatkan peringatan akan datangnya bencana dan siksa
وَبَاتَ إِيْوَانُ كِسْرٰى وَهْوَ مُنْصَدِعٌ Saat menjelang malam tiba, istana Kisra hancur terbelah
كَشَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرٰى غَيْرَ مُلْتَئِمِ Sebagaimana kumpulan sahabat Kisra tiada menyatu terpecah belah
وَالنَّارُ خَامِدَةُ الْأَنْفَاسِ مِنْ أَسَفٍ Api sesembahan orang-orang Persia, padam karena duka yang mencekam
عَلَيْهِ وَالنَّهْرُ سَاهِى الْعَيْنِ مِنْ سَدَمِ Sungai eufrat tak mengalir, karena kesedihan yang amat dalam
وَسَآءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا Penduduk negeri sawah resah duka saat danaunya kering keronta
وَرُدَّ وَارِدُهَا بِالْغَيْظِ حِيْنَ ظَمِيْ Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga
كَأَنَّ بِالنَّارِ مَا بِالْمَآءِ مِنْ بَلَلٍ Seakan akan pada api tersebut terdapat air danau negeri sawah karena duka
حُزْنًا وَبِالْمَآءِ مَا بِالنَّارِ مِنْ ضَرَمِ Dan pada air danau negeri sawah terdapat api yang menyala
وَالْجِنُّ تَهْتِفُ وَالْأَنْوَارُ سَاطِعَةٌ Para jin menjerit, cahaya membumbung tinggi ke angkasa
وَالْحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَّعْنًى وَمِنْ كَلِمِ Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata
عَمُوْا وَصَمُّوْا فَإِعْلَانُ الْبَشَآئِرِ لَمْ Mereka buta dan tuli, Kabar gembira tidak mereka dengar
تُسْمَعْ وَبَارِقَةُ اْلِإنْذَارِ لَمْ تُشَمِ Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tidak mereka hiraukan
مِنْ بَعْدِ مَآ أَخْبَرَ الْأَقْوَامَ كَاهِنُهُمْ Para rahib mereka telah kabarkan berita
بِأَنَّ دِيْنَهُمُ الْمُعَوَجَّ لَمْ يَقُمِ Bahwa agama mereka yang melenceng itu tak akan bertahan lama
وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِى الْأُفْقِ مِنْ شُهُبٍ Setelah mereka menyaksikan bintang-bintang di ufuk berjatuhan
مُنْقَضَّةٍ وَّفْقَ مَا فِى الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ Bersamaan di bumi ada kejadian berhala-berhala runtuh bergelimpangan
حَتّٰى غَدَا عَنْ طَرِيْقِ الْوَحْيِ مُنْهَزِمٌ Hingga lenyap setan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi
مِنَ الشَّيَاطِيْنِ يَقْفُوْ إِثْرَ مُنْهَزِمِ Mereka lari mengikuti setan nan berlari tak henti
كَأَنَّهُمْ هَرَبًا أَبْطَالُ أَبْرَهَةٍ Mereka berlarian laksana laskar Raja Abrahah
أَوْ عَسْكَرٌ بِالْحَصٰى مِنْ رَّاحَتَيْهِ رُمِيْ Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul
نَبْذًا بِهٖ بَعْدَ تَسْبِيحٍ بِبَطْنِهِمَا Batu yang nabi lemparkan, setelah bertasbih dalam genggaman
نَبْذَ الْمُسَبِّحِ مِنْ أَحْشَآءِ مُلْتَقِمِ Bak terlemparnya nabi Yunus dari perut ikan paus
الفصل الرابع : فِيْ مَوْلِدِالنَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَام Bagian keempaat: Tentang kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
مَوْلَايَ صَلِّي وَسَلِّمْ دَآئِماً أَبَـدًا ۞ عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الْخَلْقِ كُلِّهِمِ Ya Tuhanku, limpahkanlah selalu rahmat ta’dzim dan keselamatan. Atas kekasih-Mu yang terbaik di antara seluruh makhluk.
يَا رَبِّ بالْمُصْطَفٰى بَلِّغْ مَقَاصِدَنَا ۞ وَاغْفِرْ لَنَا مَا مَضَى يَا وَاسِعَ الكَرَمِ Wahai Tuhanku, dengan beekat Mushtafa (Nabi Muhammad SAW), sampaikanlah maksud-maksud kami. Berikan ampunan bagi kami atas dosa yang telah silam, wahai Zat yang luas kemurahan-Nya.
أَبَانَ مَوْلِدُهٗ عَنْ طِيْبِ عُنْصُرِهٖ ۞ يَا طِيْبَ مُبْتَدَإٍ مِنْهُ وَمُخْتَتَمِ Kelahiran sang nabi menampakkan kesucian unsurnya. Alangkah indah permulaan maupun penghabisannya.
يَوْمٌ تَفَرَّسَ فِيْهِ الْفُرْسُ أَنّهُمُ ۞ قَدْ أُنْذِرُوْا بِحُلُوْلِ الْبُؤْسِ وَالنِّقَمِ Hari kelahiran Rasulullah saw adalah hari dimana para ahli nujum telah meramal. Bahwa mereka akan mendapatkan peringatan akan datangnya bencana dan siksa.
وَبَاتَ إِيْوَانُ كِسْرٰى وَهْوَ مُنْصَدِعٌ ۞ كَشَمْلِ أَصْحَابِ كِسْرٰى غَيْرَ مُلْتَئِمِ Saat menjelang malam tiba, istana Kisra hancur terbelah. Sebagaimana kumpulan sahabat Kisra tiada menyatu terpecah belah.
وَالنَّارُ خَامِدَةُ الْأَنْفَاسِ مِنْ أَسَفٍ ۞ عَلَيْهِ وَالنَّهْرُ سَاهِى الْعَيْنِ مِنْ سَدَمِ Api sesembahan orang-orang Persia, padam karena duka yang mencekam. Sungai eufrat tak mengalir, karena kesedihan yang amat dalam.
وَسَآءَ سَاوَةَ أَنْ غَاضَتْ بُحَيْرَتُهَا ۞ وَرُدَّ وَارِدُهَا بِالْغَيْظِ حِيْنَ ظَمِيْ Penduduk negeri sawah resah duka saat danaunya kering keronta. Pengambil air kembali dengan tangan hampa kecewa ketika terjerat rasa dahaga.
كَأَنَّ بِالنَّارِ مَا بِالْمَآءِ مِنْ بَلَلٍ ۞ حُزْنًا وَبِالْمَآءِ مَا بِالنَّارِ مِنْ ضَرَمِ Seakan akan pada api tersebut terdapat air danau negeri sawah karena duka. Dan pada air danau negeri sawah terdapat api yang menyala.
وَالْجِنُّ تَهْتِفُ وَالْأَنْوَارُ سَاطِعَةٌ ۞ وَالْحَقُّ يَظْهَرُ مِنْ مَّعْنًى وَمِنْ كَلِمِ Para jin menjerit, cahaya membumbung tinggi ke angkasa. Kebenaran tampak nyata dari makna maupun kata.
عَمُوْا وَصَمُّوْا فَإِعْلَانُ الْبَشَآئِرِ لَمْ ۞ تُسْمَعْ وَبَارِقَةُ اْلِإنْذَارِ لَمْ تُشَمِ Mereka buta dan tuli, Kabar gembira tidak mereka dengar. Begitu juga kilatan peringatan sama sekali tidak mereka hiraukan.
مِنْ بَعْدِ مَآ أَخْبَرَ الْأَقْوَامَ كَاهِنُهُمْ ۞ بِأَنَّ دِيْنَهُمُ الْمُعَوَجَّ لَمْ يَقُمِ Para rahib mereka telah kabarkan berita. Bahwa agama mereka yang melenceng itu tak akan bertahan lama.
وَبَعْدَمَا عَايَنُوْا فِى الْأُفْقِ مِنْ شُهُبٍ ۞ مُنْقَضَّةٍ وَّفْقَ مَا فِى الْأَرْضِ مِنْ صَنَمِ Setelah mereka menyaksikan bintang-bintang di ufuk berjatuhan. Bersamaan di bumi ada kejadian berhala-berhala runtuh bergelimpangan.
حَتّٰى غَدَا عَنْ طَرِيْقِ الْوَحْيِ مُنْهَزِمٌ ۞ مِنَ الشَّيَاطِيْنِ يَقْفُوْ إِثْرَ مُنْهَزِمِ Hingga lenyap setan berlari terbirit-birit dari pintu langit jalan wahyu ilahi. Mereka lari mengikuti setan nan berlari tak henti.
كَأَنَّهُمْ هَرَبًا أَبْطَالُ أَبْرَهَةٍ ۞ أَوْ عَسْكَرٌ بِالْحَصٰى مِنْ رَّاحَتَيْهِ رُمِيْ Mereka berlarian laksana laskar Raja Abrahah. Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul.
نَبْذًا بِهٖ بَعْدَ تَسْبِيحٍ بِبَطْنِهِمَا ۞ نَبْذَ الْمُسَبِّحِ مِنْ أَحْشَآءِ مُلْتَقِمِ Batu yang nabi lemparkan, setelah bertasbih dalam genggaman. Bak terlemparnya nabi Yunus dari perut ikan paus.